Skip to main content

Fenomena Flexing

Image Source : Wahana News 
 
 
Hi guys.
Baack again with us here di episode blog dan podcast kita edisi Maret 2022.
Hope you guys all are doing well dan semakin hepi menjelang bulan puasa ini yaa.
Seneng gasih udah bisa tarawih dan mudik lagi asalkan udah pada boosteer? 
Semoga pelonggaran kebijakan bepergian ini beneran menandai semakin dekatnya kita balik ke normal lama yaaa :))
 
Kali ini kita bakalan bahas topik mengenai flexing!
Yap kata yang lagi jadi trending topic banget dimana - mana terutama di sosmed gasih hahaha.

Jadi apa sih flexing itu?
 
Perilaku flexing dipahami sebagai sikap konsumtif yang mencolok, menghabiskan uang untuk membeli barang-barang mewah dan layanan premium demi menunjukkan status atau kemampuan finansial.
 
Belakangan ini kan kita sering lihat ya sebuah fenomena sosial baru yang berkembang di era social media saat ini yaitu banyaknya konten - konten pamer atau flexing di berbagai media sosial. Era sosial media saat ini merupakan era borderless atau era tanpa batas, sehingga kita bisa dengan mudahnya mengakses profil pribadi seseorang dan mendapatkan sebanyak - banyaknya informasi mengenai kehidupan pribadi seseorang berdasarkan foto atau video yang dipublikasikan secara terbuka tersebut. Berbeda dengan era sebelum internet dan sosial media ditemukan, ekspos terhadap kehidupan keseharian seseorang bisa dibilang minim sehingga fenomena flexing jarang ditemukan di masa sebelum sosial media booming, sebab metode sosial pada masa itu masih sebatas pertemuan tatap muka jadi ya kalo ga kenal langsung kita gaakan tahu seperti apa gaya hidup orang tersebut. Beda dengan sekarang ya, kita bahkan bisa tahu seluk beluk keseharian orang lain yang bahkan kita tidak kenal langsung (strangers) just because we decide to follow and know them kan?

Nah gimana nih kita sebagai anak - anak muda mampu menyikapi fenomena itu.
Karena jujur fenomena ini kalo ga disikapi dengan benar bisa jadi boomerang buat diri kita sendiri.
Gimana caranya supaya kita ga ikut - ikutan dan kebawa pengaruh negatif dari fenomena flexing tadi? 

Berikut beberapa tips nya yah gais.

1. Know the Border
 
Kita harus tau nih apa sih yang boleh di share dan apa yang enggak.
Soalnya gini sosial media kan memang fungsinya sebagai platform sharing, jadi kalo ga mau sharing ilmu atau opini atau product review atau apapun ya gausah mainan sosmed. simpel aja. Tapi kalo masih mau mainan sosmed dan mau sharing hal - hal positif ya boleh banget. We need to know the border ajasih, apa yang bisa kita share dan apa yang rasanya tidak perlu dishare. Misalnya nih kalian mau flexing karya tulis kalian, hasil workout dan diet selama ini yang ternyata berhasil, karya musik kalian yang enak didenger, kalian mau flexing progres dari proses hidup kalian, sharing cerita bahagia dan inspiratif kalian, itu tuh ya menurutku gapapa banget. Pastikan sebelum sharing, kalian udah pikir baik - baik seberapa berdampak sih apa yang kalian post bisa bermanfaat buat hidup orang lain juga. Tapi kalo yang dipost hal - hal yang berupa sikap konsumtif mencolok dan bahkan pamer - pamer jumlah uang, rekening saldo, aset atau misalnya posting super car atau private jet terus menerus sih ini yang gabaik. Kita harus mengasah kepekaan sosial dan empati kita dengan merasakan apa yang orang lain rasakan kalau melihat postingan tersebut. Apalagi di masa pandemi yang sulit seperti ini, kepekaan sosial kita harus semakin dipertajam.

2. Socmed Detox
 
Jangan lupa lakukan detoks sosmed sebulan sekali gais. Jadi penting untuk kamu review secara berkala akun - akun yang kamu follow di Instagram/FB/Tiktok/Twitter/Youtube dll. Coba cek deh apakah konten - konten mereka masih relevan dengan kebutuhan kamu, seberapa bermanfaat konten mereka untuk hidup kamu, seberapa bisa kamu tumbuh karena konten dan informasi mereka dan jangan lupa cek apakah kamu merasa nyaman dan tidak ter-trigger emosi negatifnya ketika melihat konten mereka. You have all the rights to unfollow or even block accounts yang membuat kamu secara emosional tidak nyaman loh. Karena daily contents yang kamu konsumsi setiap hari bisa mempengaruhi mood dan produktivitas harian mu loh. Stop giving attention to something that is not good for your own mental health. Jadi nih misalnya kamu kok bawaannya jadi marah - marah terus atau insecure terus kalo liat apdetan flexing - flexing di sosmed. Yaudah gampang unfollow aja akunnya. Protect your mental health!
 
3. Comparison Kills
 
Gausah banding - bandingin hidup kita sama orang lain. Soalnya ga akan apple to apple, gaakan sama. Karena tiap orang punya latar belakang yang berbeda, masalah yang berbeda, motivasi yang berbeda, profil risiko yang berbeda, ambisi dan kepuasan yang berbeda serta waktu yang berbeda pula. Jangan pernah jadikan postingan sosmed menjadi standar kesuksesan kamu. Cool kalo kamu bisa sukses usia muda, bisnisnya berkembang pesat, punya banyak pencapaian finansial, bisa travelling kemana - mana, bisa makan enak dan beli apapun yang kamu mau. Itu keren kok, it takes hardwork and sweats apalagi kalo kamu lakukan dengan cara yang benar bukan cara karbit ya. Kamu juga tetap cool kok kalo jadi orang biasa - biasa aja yang bekerja 9 to 5 untuk menghidupi keluarga yang kamu sayangi, survive jadi sandwich generation, bisa mengatur pendapatan bulanan setiap kali gajian dan bermanfaat buat circle kecil kamu. Kebanyakan orang hanya akan menunjukkan hal - hal yang baik - baik saja di sosmed. Jarang ada yang mau sharing tentang kekurangan dan masalahnya (karena ya buat apa juga kan?). Socmed just shows people what we allow them to see. It's not the representation of whole story. 
 
Mudah - mudahan tips ini bisa bermanfaat buat kalian para youngsters yang baca.

Sehingga tren flexing ini gabikin kalian terganggu dan ga membuat kalian jadi ikut - ikutan tren ini juga dongggg kannn hehehe.


Thanks guys udah baca dan dengerin sampai berees. See you again soon di episode April mendatang.

Jangan lupa follow kita yaaah di IG @mostofur20s dan subscribe blog kita juga.

Feel free untuk komen disini atau reach IG kita untuk request topik atau kasih saran kritik ya.

 

I also want to hear from you guys :)

Please share cerita dan opini kalian setelah nonton konten - konten flexing yang beredar di kolom komen dibawah ya wkwkkw jadi kita bisa diskusi sama - sama LOL!

Comments

Popular posts from this blog

Ledakan Non Degree

    Hi Guys. Welcome back to our blog and podcast channel edisi tahun baru! Happy New Year 2022 semuanyaaaa semoga resolusi - resolusi tahun ini dapat tercapai ya. Dan yang paling penting kita semua sehat dan selalu dalam lindunganNya sampai pandemi ini berakhir hiks. Anyway thank you guys for always stay tune to us buat baca blog dan dengerin podcast kita setiap akhir bulan, it means a lot for us here. Kali ini kita bakalan bahas tentang 'Ledakan Non Degree'. Ada yang udah familiar dengan ini belum siiih?   Prof Rhenald Kasali seorang guru besar bidang ilmu manajemen dari Universitas Indonesia, sekaligus sebagai founder Rumah Perubahan dalam channel youtube-nya mengatakan selama masa pandemi ini setidaknya ada 10 ledakan ekonomi dan kehidupan. Salah satu ledakan yang menarik untuk dibahas adalah apa yang disebut dengan ledakan non degree .  Apasih arti Ledakan Non Degree tadi?  Hari ini banyak sekali orang-orang hebat yang mendapatkan ilmunya secara n...

Book Review : Pour Your Heart Into It

  Hi Guysss, Kangen bangen gak sih baca blog dan dengerin cuap - cuap aku HAHAHA! Akhirnya bisa balik lagi ngobrol bareng kalian di Podcast/ blog Edisi Mei 2021 yang udah lumayan telat ini WKWKW. Well tapi pas banget rilis podcast/blognya hari ini 17 Mei 2021 karena hari ini tepat adalah Hari Buku Nasional. Baru - baru ini gue abis beres kelarin baca salah satu buku bisnis yang bagus. New York Times Best Seller punya dan review - reviewnya emang bagus - bagus. Karena beli satu buku hardcopy itu ga murah maka pastikan lo beli/invest ke sebuah buku yang emang life changing dan bagus buat dibaca. Karena kalo isi bukunya becandaan doang mending kita beli softcopy PDFnya aja di Tokped banyak  hehehe :) Kalo gue pribadi emang tertarik baca buku ga jauh - jauh dari buku self development (that's why I build this blog/podcast channel), novel fiksi/romantisss, buku-buku bisnis dan biografi. Kali ini gue akan membahas isi buku "Pour Your Heart into It" yang menurut gue bagus dan ber...