
Hai guys.
Back again here di blog dan podcast edisi juli 2021 yay!
Gimana kabar kalian ?
Semoga semuanya tetep sehat dan stay sane selama menjalani Lockdown jilid 2 a.k.a PPKM ini ya guys. Aku selalu mengingatkan temen - temen supaya jaga kesehatan dan jangan lupa vaksin serta tetep produktif walau di rumah saja sementara ini :)
Kali ini aku akan bahas sedikit hal yang sifatnya bisa menopang pemahaman kalian geng 20s yang sudah siap masuk dunia kerja perihal : mulai dari mana kamu nanti? specialist atau generalist-kah kamu?
So here we go!
Firstly kita mesti tahu dulu nih apa bedanya specialist dan generalist.
specialist ituu orang yang memiliki deep and sharp knowledge and skill di satu bidang khusus atau bidang serumpun. misal kamu jagoan di data engineer lengkap dengan segala bentuk sertifikasi SQL, Phyton dan lainnya. dan dalam perjalanan karir kamu, kamu ga nyicip bidang lain hanya fokus dan jadi master di bidang data. kamu disebut sebagai specialist.
sedangkan generalist adalah orang yang memiliki banyak knowledge dan broad view di banyak bidang sejenis atau bahkan cross subject. Misalnya kamu memahami konsep dasar sales tapi juga tahu strategi marketing dan memahami cukup luas business development atau market research nah itu bisa disebut sebagai generalist. tapii kalo kamu memahami tentang partnership, branding, product development, market analisis, digital marketing dan sosmed plan kamu mungkin bisa dikategorikan specialist marketing (memahami seluruh bidang dalam rumpun marketing). kira - kira gitu yaa.
nah sebenarnya baiknya gimana nih dalam mengawali karir.
apakah sebaiknya kamu mulai dari generalist dulu atau langsung fokus jadi specialist?
Tipsnya sih ini ya
1. Know your passion
Sebenernya gini.
Kalo dari awal kamu udah tau apa minat kamu dan dimana strength kamu gapapa banget langsung jadi specialist. Misal nih jaman kampus dulu kamu udah fokus mau ambil S1 Akuntansi karena tau kamu suka banget sama ilmunya dan emang cita - cita mau jadi auditor. Nah yaudah saranku sih stick with it aja. Kamu tetep bisa pindah - pindah industri kok dengan mastering bidang audit ini.
Beda halnya kalo kamu masih belum bisa memastikan apa passion dan kelebihan kamu. Kuliah sih Engineer tapi kok lebih passion jualan. Nah kalo kayak gini mungkin kamu bisa eksplor dulu minat kamu dengan memulai karir sebagai generalist misal sempet nyobain kerjaan teknik lalu nyoba masuk sales buat belajar basic penjualan.
2. There's no better between specialist or generalist. Both has pros and cons
Yagitu.
Gaada yang lebih baik diantara keduanya karena masing - masing ada pros n cons nyaa
SPECIALIST
Prosnya : Karena kamu sudah train your mind untuk fokus pada satu bidang yang kamu suka dan cocok, jelas kamu akan punya ketajaman ilmu yang mendalam pada bidang tersebut. Apalagi didukung dengan jam terbang dan experience kamu tentu bisa jadi yang terbaik di bidang itu dan kemungkinan memiliki high paying job dari bidang tersebut.
Consnya : Pengembangan karir kamu di satu perusahaan apabila kamu sudah sampai di puncak kepemimpinan akan mengalami stuck apabila tidak dibarengi pemahaman cross subject yang mumpuni. Kemungkinan kamu bisa memilih pindah cross industry aja sekalian untuk challenge baru dengan skill set yang selama ini kamu miliki, bila kamu menolak memahami cross subject untuk tetap berkembang di perusahaan lama.
Contohnya gini. Kamu udah jago banget di bidang accounting dan yaudah sejago itu jadi VP deh di kantor kamu. Tapi ketika ada promosi lateral mungkin lagi dibutuhkan nih VP Treasury juga nah kamu gaakan bisa isi posisi tersebut bila kamu hanya fokus pada skill accounting misalnya. Atau dalam kasus promosi vertikal juga mau jadi direktur keuangan nih. Skill set auditor dibutuhkan dengan juga memahami hal lain seperti manajemen risiko, treasury dan lain - lain. Bila kamu hanya fokus pada satu skill set kemungkinan kamu akan sulit naik ke posisi finance director. Kecuali kamu mau mengembangkan pemahaman di bidang keuangan secara menyeluruh. Jika kamu mau fokus hanya dibidang accounting mungkin pindah sebagai accounting specialist di perusahaan lain, industri baru, badan pemerintah ataupun konsultan swasta, dapat dipertimbangkan.
GENERALIST
Prosnya : Pemahaman pada banyak cross subject membuat kamu memiliki peluang kerja yang lebih banyak dan mungkin memiliki peluang promosi cross subject yang lebih luas. Kebanyakan leader adalah seorang generalist yang memiliki pemahaman di banyak bidang sehingga dapat naik secara vertikal dan memiliki helicopter view yang mumpuni untuk menduduki posisi yang lebih baik.
Consnya : Walaupun kamu generalist, diharapkan sih kamu tetap harus memiliki satu atau dua main subject yang kamu pahami secara dalam guna mencegah kemungkinan kamu dinilai kurang profesional pada satu bidang. Misal kamu memahami digital marketing, data analyst, market research, business development dan lainnya. Alangkah baik jika kamu juga memahami secara dalam perihal sales dan service misalnya. Dan perlu diperhatikan bahwa kalo bisa bidang - bidang yang kamu pahami berasal dari rumpun yang dekat misal sales and marketing, sales and service, operation and service, atau mungkin consumer banking dan marketing. Ilmu yang saling menunjang. Karena akan percuma kalo kamu sudah dalami bidang teknik perkapalan tapi kamu juga luas belajar tentang human service misalnya. Ilmu basically gaada yg ga kepake sih, tapi untuk career development kedua hal tsb kurang relevan satu sama lain.
Kira - kira gitu ya gais.
Semoga bermanfaat buat temen - temen 20s yang mau memulai career journey kalian.
Sampe ketemu di edisi berikutnya yaaa
Until then pleaseeee stayyyy safeeeee :))
Jangan lupa follow IG kita di @mostofur20s please comment to us mau ada request pembahasan apa di edisi berikutnya. Plus jangan lupa subscribe blog kita jadi kalian bisa dapet latest update from our blog and follow us also on podcast!
See ya xx
Comments
Post a Comment