Skip to main content

Delaying Gratification

The Creativity Post | The Power of Delaying Gratification 

Sumber Gambar : The Creativity Post 

Hai Guys!

Welcome bacck to our blog and podcast edisi April 2022 yay.

Ih seneng banget ya beberapa hari lagi bakal lebaran nih. 

Selamat menyambut lebaran buat temen  - temen yang merayakan. Selamat mudik juga buat temen  - temen yang mudik ya. 

Kali ini kita bakal bahas topik tentang penundaan kesenangan atau sering disebut sebagai Delaying Gratification. Pas banget kita bahas nih dalam kaitannya dengan penggunaan THR kali ya misalnya, karena pas banget momennya pasti udah pada dapet THR kan wkwkw. Gimana caranya bisa mengelola THR secara bijak dan memprioritaskan kebutuhan penting dengan tidak membelanjakan semua THR kamu sampai habis juga adalah bentuk kemampuan delaying gratification loh wkkkw. Nah terus gimana nih kiat - kiat mengelola THR secara bijak dan apasih makna dari konsep Delaying Gratification itu? 

Let's talk about this!

Pengujian kemampuan seseorang untuk menunda kesenangan salah satunya pernah dilakukan dengan The Marshmallow Test. Sebuah tes psikologi menarik yang ditujukan pada anak-anak. Sekitar tahun 1960-an Walter Mischel, seorang pakar psikologi, melakukan uji coba dengan menjadikan 653 anak-anak usia 4-5 tahun sebagai objeknya. Anak dibawa masuk ke dalam ruangan, kemudian ia diminta untuk duduk di depan meja yang di atasnya diletakkan sebuah marshmallow. Aturan mainnya hanya satu dan sederhana, si anak tidak boleh mengambil marshmallow tersebut hingga 15 menit. Jika ia berhasil, maka si anak akan mendapat hadiah satu marshmallow lagi. Sedangkan jika ia gagal, maka ia hanya akan mendapatkan satu marshmallow itu saja. Kemudian sang penguji meninggalkan ruangan tersebut. Ternyat dari 653 anak yang diuji, jumlah anak yang berhasil untuk tidak menyentuh marshmallow tersebut selama 15 menit adalah tiga orang. Ya, hanya tiga orang. Anak-anak lainnya tidak mampu menahan diri mereka, dan tingkatannya pun berbeda-beda.  Ada yang langsung meraup marshmallow tersebut seketika sang penguji keluar ruangan, ada yang mampu menahan diri selama lima menit, sepuluh menit, dan lainnya. Dua puluh tahun berselang. Mischel kemudian mendata kembali anak-anak yang dulu pernah mengikuti The Marshmallow Test-nya. Hasilnya adalah semakin lama anak-anak mampu menahan diri untuk tidak mengambil marshmallow tersebut, semakin tinggi pula daya konsentrasi dan logikanya. Dalam hal persahabatan, mereka pun relatif mampu menjaga hubungan dan bertahan di bawah tekanan. They don’t crack under pressure.Sangat menarik! Ketika Walter Mischel memutar ulang video The Marshmallow Test miliknya, ia mendapati bahwa anak-anak yang mampu menahan diri agak lama memiliki kemampuan dalam menghibur diri mereka. Untuk mengalihkan perhatiannya dari marshmallow, ada yang bernyanyi-nyanyi sendiri, ada yang memainkan jari-jemari, atau apapun hal yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari si marshmallow. 

Delaying Gratification adalah kemampuan menunda kesenangan dengan segala macam alasan semisal “waktunya belum tepat” atau “diri kita belum pantas” terhadap apa yang dicita - citakan. Sesungguhnya melalui pola penundaan kesenangan ini, kita sedang belajar untuk menenangkan dan mengontrol diri sendiri. Dengan satu catatan, proses pengusahaan cita - cita tersebut masih dan akan terus berlanjut. Lebih dari itu, delaying gratification adalah sebuah seni. Seni menikmati karunia di tingkat terbaiknya, di saat tertepatnya dan dalam keadaan terbenarnya. 

Nah kalo kita implementasikan penundaan kesenangan dalam konteks THR nih sebagai contoh ya. Karena lagi relate banget sama kondisi menjelang lebaran kayak sekarang. Apasih yang dapat dilakukan untuk menunda kesenangan tidak perlu dari penggunaan THR? 

Ya mungkin yang penting kalian lakukan sih budgeting ya. List deh kebutuhan penting menjelang hari raya misalnya budget mudik, beli hampers, nyiapin dana salam tempel buat ponakan sama beli baju lebaran. Nah buat skala prioritasnya mana yang penting banget dan wajib dibudgeting dan mana yang kira - kira ya gak urgent - urgent amat jadi masih bisa diskip. Kalo udah dibuat gitu yaudah, make sure yang penting - penting tadi dipisahin pos pengeluarannya dan sisanya (usahakan harus ada sisa ya gais jangan sampai habis semuanya) ya ditabung!

Bijaksana menggunakan uang erat kaitannya juga dengan kemampuan kita menunda kesenangan. Misalnya daripada menggunakan dana THR habis semua untuk baju lebaran nih, coba cek lagi lemari kalian jangan - jangan masih ada baju - baju bagus yang bisa dipakai untuk lebaran jadi gausah selalu harus beli baru dong kan tiap lebaran. Nah itu juga sudah bentuk menunda kesenangan loh ya. Jadi sisa THR-nya bisa dialokasikan untuk kebutuhan masa depan baik untuk tabungan, investasi  dan lain sebagainya yang lebih urgent dan mendesak di masa depan.

Delaying Gratification itu jelas bukan proses mudah dan gaenak. Makanya dari Marshmallow Test Walter Mischel itu cuma 3 dari 653 anak yang mampu lolos tesnya. But again if it's easy, everybody can do it dong kan. Jadi ya disana tantangannya gimana kita bisa melatih otot - otot mental, pikiran dan hati kita untuk mampu menunda kesenangan hari ini, untuk kebaikan jangka panjang kemudian. Hasilnya jelas manis dong ya karena selalulah percaya great things takes time dan miracle never happen overnight. Jadi ya mampu menunda kesenangan hari ini dan menggeser fokus kamu ke hal - hal lain yang bermanfaat serta menikmati proses kehidupan sepanjang perjalanan, sampai akhirnya kamu sampai dan siap mendapatkan kesenangan di masa depan itu adalah skill yang perlu dikuasai anak muda jaman now sih. Gaada yang instan, gaada yang bisa skip proses, karena kalopun ada ya pasti bakal cepet juga berlalunya. Easy comes - easy go!

Mungkin itu aja gais segelintir saran buat kalian supaya mampu menunda kesenangan untuk hal - hal yang lebih besar di kemudian hari. Semoga bermanfaat ya!

Keep stay tune with us untuk episode bulan berikutnya ya. 

Sekali lagi selamat lebaran dan selamat liburan semuanyaaa. 

Jangan lupa komen dibawah cerita apadeh contoh kasus kamu menunda kesenangan dan akhirnya bersyukur banget karena keputusan itu ternyata berdampak baik buat kamu di masa depan?

Feel free untuk request topik, kasih kritik/saran juga ke kita ya. Bisa share di kolom komen atau follow IG kita @mostofur20s buat interaksi sama kita, dapet info latest konten kita, isi slot private consultation kita dan get free templates dari kita (monthly productive planner etc) jugaaaa.

See you gais very soon

Ciao :)

Comments

Popular posts from this blog

Don't Forget to Take Care of Your Mental Health (too)

    Hi Guys. Welcome baack to Make The Most of Your 20s edisi Oktober 2021 yayyy   Apa kabaar semuanya? Semoga sehat sehat dan jangan lupa bahagia ya.  Apalagi di masa pandemi gini pastikan kamu ga cuma sehat fisik tapi yang ga kalah penting juga adalah bisa sehat mental, stay sane di masa- masa sulit seperti ini hehe.   Kali ini kita akan bahas tentang apa itu mental health.  10 Oktober lalu dijadikan sebagai World Mental Health Day nih gais. Segitu pentingnyaa mental health ini sampe dijadikan satu hari peringatan sendiri secara global. Mental Health atau Kesehatan Mental adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.   Jangan anggap enteng kesehatan mental ya gais karena sehat fisik sama pentingnya dengan sehat mental.  Jurus - jurus menjaga kesehatan fisik kan udah banyak beredar ya dan i think di era sosmed kaya...

Adversity Quotient

Hi there! Welcome back to Podcast and Blog Make The Most of Your 20s! Ga kerasa kita udah di akhir Agustus 2021 dan udah siap - siap memasuki September loh hihihi. Apa kabar kalian I hope you guys all are safe and sound.  Kali ini aku akan bahas tentang salah satu kecerdasan yang disebut paling sering dianggap sebagai kecerdasan utama penentu kesuksesan seseorang selain IQ, SQ dan EQ. Apakah itu? Yap tepat banget AQ alias Adversity Quotient. Apa itu AQ? AQ adalah kecerdasan mengatasi kesulitan. Siswa yang memiliki AQ tinggi disebut siswa climber. Siswa climber gigih, ulet, dan tabah dalam menghadapi kesulitan. Mereka selalu berusaha mencari jalan keluar penyelesaian jika menghadapi kesulitan.  Nah kalo saat melamar pekerjaan atau tes masuk sekolah kamu wajib memenuhi minimal persyaratan standar pendidikan, disana rekruter akan menilai IQ kamu atau Intelectual Quotient kamu. Seberapa mampu kamu menyelesaikan persoalan logika dan akademis sebagai basic skill yang membuat kamu ...

You Are The Average of The 5 People You Spend The Most Time With

Hai guys! It's July 2019 finally yay (udah mid july sih anyway yah hahahah). Buat materi edisi juli ini gue akan bahas salah satu topik terkait Network/Networking. Pernah denger kan ada quote yang bilang "It's not about what you know. It's about who you know" Dipikir - pikir itu bener juga. Dalam hubungan bisnis / pekerjaan yang melibatkan banyak orang / interaksi sosial mau gamau, suka gasuka, network akan mengambil peranan penting. Prestasi dan etos kerja baik dibarengi dengan network yang bagus - kenal sama orang - orang yang tepat dan berpengaruh itu akan mengeskalasi dengan cepat karir/peluang bisnis Anda. In this complicated world, well the fact is ya kita gabisa hidup tanpa orang lain, tanpa saran/masukan atau referensi orang lain. Nah disinilah pentingnya Networking! Nah setelah tau betapa pentingnya networking buat karir / bisnis kita. Mungkin next question kita adalah gimana caranya bisa membangun network/ bergaul baik dengan banyak or...