Haiii guys ^^
Duh kangen juga ya nulis blog lagi.
So here we go guys blog post edisi November 2019 : Learned From Japaan!
Well gue mau sedikit sharing tentang pengalaman gue kemarin lima hari liburan di Tokyo.
Awal bulan kemarin gue beserta dua orang temen gue liburan ke Jepang.
Gue gaakan banyak detail bahas tentang itinerary atau must-visit-places disana ya
Tapi lebih banyak akan bahas value / lesson-learned apa yang gue pelajari saat berkunjung ke Tokyo kemarin.
That was my very first time visiting Tokyo Japan and that was SUPERB!
Banyak hal yang menarik tentang positive value and habit dari masyarakat Jepang - yang membuat mereka agak beda dibanding masyarakat negara lain. Value dan habit yang positif ini nih yang menurut ku menjadi cikal bakal kesuksesan dan kemajuan Jepang sebagai Negara Maju di Asia.
Apa sih yang bisa kita, anak muda pelajari tentang masyarakat Jepang?
1. Very Integrated, very punctual!
Menurut gue Jepang adalah salah satu negara dengan public mass transport yang super terintegrasi, rapih dan tepat waktu. Jadi gausa takut backpacker-an disana karena signation nya jelas, public transport-nya sudah terintegrasi, tepat waktu, bersih, ga ribut (LOL) dan sudah banyak pilihan moda transportasi-nya. Dari mulai shinkansen (kereta super cepat) hingga MRT biasa.
Terintegrasi dan punctual ini menurut gue juga merupakan value masyarakat Jepang yang mereka bawa dalam interaksi sehari-hari. Mereka berfikir sangat detail,rapih dan terstruktur serta menghargai ketepatan waktu. Mantepp banget ya.
2. Clean,Quiet and Polished!
Kayanya masyarakat Jepang anti sama yang namanya polusi ya. Polusi udara, polusi suara dan polusi pandangan hahaha jauh-jauh deh. Kotanya super bersih - gaada sampah, padahal kayanya gue kok susah ya cari tempat sampah di tempat umum. Well ternyata mereka membawa pulang sampah/limbah mereka didalam tas dan disiplin membuangnya di rumah. Jadilah kotanya bersih dan anti-sampah.
Pun juga polusi suara ya, dasar ya orang jepang itu emang ga tipikal ribut dan berbicara seperlunya saja jadi ya tidak ada polusi suara berlebih di tempat - tempat umum. Mereka tuh typical yang fokus sih. B A N G E T. Jadi kalo kerja ya kerja beneran, kalo makan ya makan, kalo ngobrol ya ngobrol. Jadi jarang ada bising-bising ga perlu gitu di public places.
Termasuk juga berpenampilan yaa. Kayanya sepanjang perjalanan orang-orang tuh very tidy, clean and kece gituloh. Pakaian mereka sopan dan rapih tapi keren dan stylish. Cowo-cowonya hobi pake jas/hoody. Cewe-cewenya wajib pake kaos kaki/stocking dengan pakaian sopan yang tetep modis. Eyes on details juga loh. Kuku semua cantik dan bersih, make up tastefully applied, hair-do juga oke, pemakaian perhiasan juga pas. Ga berlebihan.
3. D I S I P L I N
Yap disiplin. Contoh kecil nih, kalo lo makan es krim pinggir jalan. Lo akan disuruh habisin itu es krim di deket stall yang jualan es krim. Sampe habis ya baru boleh jalan-jalan lagi. Tujuannya untuk meminimalisir kotoran jalan karena es krim atau makanan tumpah. Dan yang hebat menurut gue ya adalah orang-orangnya mematuhi aturan tersebut.
4. Hobi jalan dan naik sepeda
Jarang lihat orang Jepang overweight sih yaa. Ya gimana nggak, hobinya naik public transport, jalan kaki, naik turun tangga dan naik sepeda. That's why polusi udara jepang tuh relatif sedikit, orang-orangnya sehat dan cekatan bergerak, serta anti macett yesss yang pasti.
5. Hobi makan sehat
Yes alasan mengapa banyak orang jepang itu berumur panjang,sehat dan cerdas adalah makan makanan bergizi hehehe. Mereka makan dalam porsi kecil. Nasi ga tipe yang nambah dua kali HAHAHA dan banyak makan sayur, ikan segar dan daging. Entah mengapa roti-rotinya, cakes-nya, sweetiesnya itu enak enak bangetttttt dan bergizi baik. Segala matcha, cheese, sashimi, sushi, ramen, gyukatsu, rice bowl, onigiri, yakitori, bento semuanyaaaaa enakkk dan bergizi.
Ada yang bilang di Jepang - apa yang bisa lo makan, pastilah dibuat dari bahan berkualitas terbaik.
Segitu concernnya sama makanan - gimana gak sehat sehat penduduknya yeghaaaan :)
Sekarang ini salah satu isu yang menjadi problem di Jepang adalah berkurangnya tingkat kelahiran dan pernikahan. Biaya hidup relatif tinggi dengan kemauan masyarakat-nya untuk menikah mapan membuat tingkat pernikahan menurun. Banyak yangg terlalu sibuk bekerja, mengejar karir, mengejar mapan eh agak telat berumahtangga.
Well emang berumahtangga harus dipersiapkan dan direncanakan sebaik mungkin kan tapi yaaa harus ada planning waktunya.
Apapun itu ada banyak kebaikan yang bisa dipelajari dan dicontoh dari masyarakat Jepang.
Sekali jalan -jalan kesana gue langsung jatuh cinta
Definitely will come back :)
Yuk berlomba - lomba sehat dan kece seperti warga negeri sakura.
-Laura

Comments
Post a Comment