Hai guys ketemu lagi di blog/podcast edisi Oktober 2019 yay!
Agak lama vacuum nih sorry bgt mimin lagi sibuk kerjaan karena abis pindahan departemen juga di kantor jadi agak takes time buat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan jobdesk baru,
But here we areee ^^
Kita bakal bahas topik seru mengenai pemuda dan demokrasi.
Apa sih demokrasi itu?
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Nah jadi clear yah, karena Indonesia adalah Negara Demokrasi maka kebebasan berpendapat dan kebebasan berkontribusi untuk menentukan nasib-nya sendiri atau nasib negaranya adalah sesuatu yang menjadi hak semua orang dan dilindungi hukum negara.
Artinya apa? Artinya demonstrasi atau unjuk rasa itu BOLEH CUY.
Anak muda usia 20-an itu pada umumnya memasuki masa labil, lagi super-idealis banget dan berani untuk speak up.
Thats why Anak Muda (Youth) dan Demokrasi (Democracy) adalah dua hal yang gabisa dipisahkan.
Biasanya orang - orang yang berani vocal itu kalo gak anak muda (pelajar/mahasiswa) ya buruh.
Golongan anak muda biasanya diwakili mahasiswa/pelajar untuk unjuk rasa/turun kejalan jika ada kebijakan pemerintah yang dianggap ga sesuai/merugikan banyak orang.
Kayak baru - baru ini nih ricuh demo mahasiswa menentang RUU KUHP oleh DPR.
Wah rame deh ya kalian juga pasti udah denger dan baca beritanya.
Hmmmm kalo aku sih punya pendapat sendiri yah soal demo - demo mahasiswa gini.
Dulu jaman kampus , saya termasuk yang aktif berorganisasi kok. Cuma memang bukan yang masuk golongan jagoan ikutan demo hehehe.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan buat menjadi guideline sebelum mahasiswa turun ke jalan/ demo, supaya demo-nya aman damai dan gak offside dari tujuan unjuk rasa awal, yaituu :
1. Understand the problem, Stand for Your Side and Know What You Fight For.
Ini penting sih karenaa banyak yah mahasiswa atau pelajar itu ikutan demo karena disuruh aja. Karena ikutan temen aja rame-rame seru turun ke jalan.
Nah jangan gini nih.
Demo dimanapun itu selalu punya risiko terburuk yang bisa mengancam nyawa kita loh.
Makanya jangan sampe heboh ikutan turun ke jalan kalo kalian gatau duduk perkaranya, apa emang hal ini gabisa diomongin baik2 ke pemerintah dulu kok harus sampe harus turun ke jalan, dll.
Plis berfikir kritis dan antisipatif. Jangan sampe bahkan materi demonya aja kalian ga paham, eh turun kejalan, tiba2 kena serangan gak diduga. Inget betapa orangtua kalian bakal sangat sedih kalo tau kalian kenapa - napa. Apalagi kalo hanya sekedar ikut-ikutan keramaian.
2. Its okay to be Aspirative but Please Stay Calm and Safe
Karena aku anaknya bukan tipe yang suka ikutan demo (karena takut bgt terjadi radikalisme yang akan merugikan diri ku sendiri dan keluarga yang takutnya akan aku sesali seumur hidup). Sebenarnya saran ini bukan aku bgt hahahha but its OK kok ikutan demo.
Toh kan dibolehin juga sama Hukum Negara.
Tapi plis yah inget jangan anarkis. Jangan radikal. Jangan sok jagoan. Jangan ngerasa kalian Superman yang punya kekuatan super buat nyelamatin negara pake tindakan heroik kayak di film2 action hahahhahaha.
Jadikan unjuk rasa/demo menjadi wadah untuk menyampaikan pendapat, keluhan dan usulan secara damai, aman dan tentram. Jangan bisanya ngeluh doang tapi gak kasi usulan untuk solve the problem - kalo lo mahasiswa cerdas, datanglah membawa problem dan sekalian how to solve the problemnya.
Jangan aneh-aneh naik diatas bus, ngelawan polisi, bikin gaduh yang provokatif, bakar-bakar ban/jalan, pake blokade jalan, duh jangan ganggu kepentingan umum deh.
Kalo anarkis bukan anak muda lagi namanya. Bukan mahasiswa. Itumah namanya preman.
Plis jangan gitu.
Secara pribadi saya selalu sarankan turun ke jalan adalah pilihan terakhir yang ditempuh kalauu negosiasi moderat dengan DPR/Pemerintah tidak bisa tembus.
Kalopun harus demo, yg seru ajalah. Joget bareng, Nyanyi bareng. Jangan radikal!
Jangan sampai ada yang luka atau jadi korban. Itu harus banget dijaga.
3. Study Hard and Be The Best Version of You
Ini saya masukin karena saya tipe mahasiswa yang dulu pasti pilih opsi ini banget hahaha.
Bagaimana kita mau mengubah dunia kalau kita tidak mengubah diri kita sendiri?
Buatku sih dengan jadi mahasiswa rajin, pinter dan berprestasi kita sudah membanggakan dan meringankan beban orang tua dan menjadi kebanggaan keluarga dan almamater tercinta.
Belajar aja yang bener, cari kerjaan yang bagus, syukur - syukur kalo ada jalan suatu saat jadi anggota DPR kita bisa menyuarakan idealisme kita sekarang ini dengan cara lebih elegan dan efektif karena sudah sampai dilevel pembuat regulasi.
Buat apa turun ke jalan katanya berjuang buat negara tapi nasib SKS semester ini masih kurang banyak karena remedial semua?
Buat apa turun ke jalan katanya mikirin negara tapi ga mikirin ibu di rumah kesulitan bayarin SPP kampus dan kitanya ga tamat-tamat, malah bikin ibu tambah pusing takut kita kenapa-napa turun demo?
Buat apa turun kejalan katanya mikirin khalayak ramai padahal urusan perut sendiri masih belum bisa dijamin karena kitapun masih struggling cari kerjaan.
Well look at your self first sih.
Don't think about "How Can I Save the World?" if you still struggling to anwer "How Can I Save My Self?"
Sekedar masukan dan sudut pandang berbeda.
Semoga bermanfaat yahh
#MahasiswaCerdasTidakAnarkis

Comments
Post a Comment